Orang dewasa lebih sulit belajar bahasa baru: mitos atau fakta?
Puspa Bahari / 2020-02-14 / 4 min read
Pernah nggak sih kamu kepikiran untuk belajar bahasa baru? Pasti pernah lah ya!
Banyak orang pengen belajar bahasa asing karena berbagai macam alasan. Misalnya, untuk mendapatkan beasiswa, mengejar cita-cita, bekerja di luar negeri atau bahkan hanya untuk sekedar menunjang hobi yang kita miliki. Eitss, mungkin juga karena pacarnya orang asing! :)
Tapi, satu pertanyaan berikut mungkin sering terlintas di pikiran kita, "Duh, tapi 'kan aku udah dewasa? Udah telat untuk belajar bahasa baru. Pasti akan lebih sulit dong."
Hmm, bener nggak sih kalau orang dewasa akan lebih sulit untuk belajar bahasa baru ketimbang anak-anak usia sekolah?
Apa benar orang dewasa lebih sulit untuk belajar bahasa baru?
Mengutip dari sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Cognition, bahwa "hampir tidak mungkin" untuk orang dewasa yang berusia lebih dari 10 tahun dapat fasih berbahasa asing apabila mereka baru mempelajarinya di usia tersebut.
Untuk lebih jelasnya, pemimpin studi tersebut, Joshua Hartshorne, mengatakan, "hal ini bukan karena orang dewasa tidak bisa mencerna bahasa baru, akan tetapi karena mereka mulai KEHABISAN waktu untuk belajar. Mereka masih bisa mempelajari bahasa asing walaupun sudah melewati usia 10 tahun, namun mereka tidak akan benar-benar fasih."
Waduh, ternyata bener dong orang dewasa akan lebih sulit mempelajari bahasa baru? Tentu engga, hal tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor.
Menurut Danijela Trenkic, pakar psikolinguistik di Universitas York, "Hal yang penting untuk dipahami ialah usia berkolerasi dengan banyak hal lain." Hal ini dapat dilihat dari kehidupan anak-anak yang sangat berbeda dari kehidupan orang dewasa.
Trenkic memberikan contoh pada keluarga yang berpindah ke negara baru, biasanya anak-anak akan lebih cepat menguasai bahasa di negara tersebut dibandingkan orang tua mereka. Hal itu disebabkan karena anak-anak lebih banyak mendengarkan bahasa baru tersebut di sekolah dibandingkan dengan orang tua mereka yang hanya bekerja secara sendiri.
Anak-anak bisa mempelajari bahasa baru dengan lebih cepat karena lebih banyak mendengarkan bahasa baru tersebut dibandingkan orang tua mereka.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Hartshorne, kehilangan kemampuan untuk belajar bahasa asing pada orang dewasa mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti perubahan plastisitas pada otak, memasuki lingkungan dan kehidupan baru di universitas maupun dunia kerja, serta keengganan untuk mencoba melakukan hal baru.
Jadi, sebenarnya bukan tidak mungkin untuk kita atau orang dewasa lainnya bisa mempelajari bahasa baru, akan tetapi banyak faktor lain yang membatasi kita untuk mempelajarinya sehingga terasa lebih sulit.
Faktor-faktor ini sebenarnya bisa kita akali dengan hal-hal sederhana. Misalkan apabila kita merasa sulit untuk belajar sendiri dari membaca buku atau menonton film dengan bahasa asing, kita bisa mengatasinya dengan berbicara langsung dengan wisatawan asing dalam bahasa asli mereka atau bahkan berbincang dengan teman luar negeri yang didapat dari internet. Ini didukung oleh Hartstone yang menyatakan bahwa orang-orang dapat lebih mudah menguasai bahasa baru jika mereka melakukan praktek langsung di lapangan dibandingkan hanya belajar di kelas.
Atau dengan mencari motivasi yang menyebabkan kita untuk terus belajar bahasa baru tersebut, seperti yang dinyatakan Trenkic, "Anda perlu menghabiskan bertahun-tahun untuk mempelajari suatu bahasa baru. Kecuali jika memiliki motivasi sosial untuk itu, akan sangat sulit untuk terus melakukannya."
So, jangan ragu ya kalau kamu ingin mulai belajar bahasa baru. Selamat belajar!
Sumber:
- https://nationalgeographic.grid.id/read/131885767/mengapa-semakin-sulit-mempelajari-bahasa-asing-saat-sudah-dewasa
- https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-45993835
Share this:
Blog Dawn of Civilization